My Job

Menyenangkan yah, ketika kita bisa menghasilkan uang sendiri dan ngebantu mengurangi beban orang tua meskipun hanya sedikit.
Apalagi, ketika awalnya ada banyak pujian..
semua orang yang merasakan ini berhak bangga..

tapi seperti yang pepatah bilang, semakin tiggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang angin yang menghembusnya..
gue ga bilang, kalau gue udah bisa diibaratkan sama pohon besar itu. karena sebenarnya gue belumlah jadi apa-apa dan juga belom menjadi siapa-siapa..

semua pekerjaan, punya resikonya masing-masing..
ada yang jadi ga punya waktu buat diri sendiri, jadi ada yang harus mengorbankan tenaganya mati-matian sampai jatuh sakit, dan lain-lain. pekerjaan gue isa dibilang masih sangat menyenangkan. gue masih bisa main, masih bisa liburan, masih bisa pacaran, masih bisa seneng-seneng dan kuliah gue ga sedikitpun terganggu.
tapi bukan berarti tanpa resiko.

ya, buat gue resiko ini jauh lebih berat dibanding gue harus mengorbakan seluruh waktu gue dengan pekerjaan, mungkin jika boleh pilih gue lebih baik ga punya jam istirahat untuk melakukan suatu pekerjaan yang berat daripada harus mendengar cemooh-cemoohan seperti ini.

awalnya, gue berfikir itu hanya sebuah bercandaan, ya mereka juga pasti maksudnya cuma mau bercanda. pasti ga ada maksud apa-apa. gue yakin.
tapi mungkin mereka ga sadar, kalau bercandanya mereka sudah mulai menyakiti hati.
apa yang salah dengan pekerjaan gue?
karena gue pikir, gue baik-baik saja dan ga aneh-aneh..
gue berusaha untuk tetap profesional dan menjaga harga diri gue dengan baik.

Sungguh, gue benci kalimat 'lo hari ini mau ketemu sama si om?' atau kalimat-kalimat sejenis dan yang mungkin aja bagi orang yang ga tau, kalimat itu akan menimbulkan unsur negatif.
itulah kenapa gue selalu menyebut beliau dengan panggilan "bos" atau "atasan".
karena dia memang bos gue, memang atasan gue, bukan 'om-om' yang mungkin berada dipikiran orang - orang awam yang ga tau apa-apa.

I hate this joke..
really.....