Menguak Mitos Seputar Rambut Rontok

 Rambut merupakan mahkota bagi sebagian wanita. Memiliki rambut indah, pastinya merupakan impian setiap wanita agar dapat menunjang penampilannya menjadi lebih menarik dan cantik.

Namun memiliki rambut yang kusam, rontok dan pecah-pecah, akan merusak penampilan Anda. Karena itu, rambut harus dirawat dengan baik dan teratur.

"Rajin-rajin treatment. Masker, hair spa, creambath seminggu atau dua minggu sekali," ujar Andy lie, penata rambut dari Andy lie Salon, Medan, ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta.

Selain merawat rambut dengan treatment. Pemilihan sampo dan kondisioner juga harus diperhatikan. Sebaiknya, sesuaikan dengan jenis dan masalah rambutnya. Dan jangan terlalu percaya dengan mitos-mitos mengenai penyebab kerusakan rambut.

"Kalau ada yang bilang sering sisiran bikin rontok, itu mitos. Karena kalau perawatannya tetap baik, nggak masalah sesering apapun menyisir rambut," katanya.

Mitos-mitos mengenai kerusakan rambut memang cukup mengganggu, terutama bagi wanita. Tetapi, menurut Andy lie, rambut rusak bukan disebabkan terlalu sering disisir atau menggosok rambut dengan handuk. Tetapi karena kurangnya nutrisi pada rambut. Terutama untuk rambut panjang.

"Karena vitamin dan nutrisi berasal dari kulit kepala. Kalau rambutnya sudah panjang, vitamin dan nutrisi biasanya tidak sampai ke ujung rambut. Itu yang menyebabkan rambut sering pecah-pecah di bagian ujungnya," ucap Andy.

Karena itu perawatan rambut tidak hanya dikhususkan untuk kulit kepala saja, tetapi juga untuk batang rambut. Setelah keramas, jangan lupa untuk selalu menggunakan kondisioner dan vitamin rambut. Kemudian beri masker setiap seminggu atau dua minggu sekali. Jika tidak sempat pergi ke salon, Anda bisa coba perawatan alami dengan lidah buaya.

"Oleskan saja lidah buaya pada batang rambut. Cukup membantu memperbaiki batang rambut yang rusak," ujarnya.

http://life.viva.co.id/news/read/407888-menguak-mitos-seputar-rambut-rontok