Kontroversi Kucing untuk Topping Sushi
Hiasan Sepatu Mungil Terbuat dari ASI
Sebagai asupan pertama bagi buah hati, air susu ibu (ASI) merupakan
nutrisi sempurna. Tetapi di tangan seorang desainer, ASI bukan sekedar
nutrisi. Tapi juga sebuah karya indah penuh makna. Setelah kalung, kali
ini seorang desainer asal inggris terinspirasi untuk membuat sepatu
dengan bahan baku ASI.
Pembuatan sepatu ini dilakukan oleh Nick
Gant dan Tanya Dean. Kedua dosen dari University of Brighton di East
Sussex ini, membuat sepatu super mungil dari ASI untuk ikut serta
mempromosikan acara World Breast Milk Donation Day.
Dengan
menggunakan perlengkapan dapur, Gant dan Dean, mengubah protein dalam
ASI menjadi bahan baku plastik. Bahan tersebut kemudian diubah menjadi
sepatu boots mungil. Dalam pembuatannya, mereka bekerjasama dengan
Gillian Weaver, pimpinan di bank ASI Queen Charlotte dan Rumah Sakit Chelsea, London. Weaver juga dikenal sebagai ketua UK Association for Milk Banking.
"Melihat
boot mungil yang terbuat dari ASI menjadi pengingat yang unik betapa
pentingnya peran ASI dalam membantu bayi prematur untuk tetap bertahan
hidup dan berkembang," ujar Weaver, dikutip dari Daily Mail.
Proses
pembuatan boots mungil ini, cukup sederhana. Mereka memanaskan ASI yang
ditambahkan sedikit cuka untuk membentuk klaster curd hingga membeku.
Setelah
beku, bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan silikon dan
dikeringkan selama empat hari. Rencananya, Gant dan Dean akan membuat
lima boots untuk disumbangkan kepada World Breast Milk Donation Day
Ini
bukan pertama kalinya, Gant dan Dean membuat karya-karya dari bahan
baku yang unik. Sebelumnya mereka juga pernah membuat sandal anak dari
bulu anjing, sandal jepit dari limbah pantai yang dikumpulkan oleh para
relawan.
Hadiri Cannes Film Festival, Maudy Kenakan Gaun Mewah
Aktris dan model Maudy
Koesnaedi pergi ke Perancis dalam rangka menghadiri Cannes Film Festival
2013. Dia tidak sekadar pelesir, namun juga memperkenalkan busana karya
perancang nasional di acara film internasional itu.
Berbagai perancang
kenamaan Indonesia terlibat dalam mempersiapkan gaun untuk Maudy. Antara
lain Sebastian Gunawan Rusly Tjohnardy dan Didiet Maulana. Ditemui di
Hotel Dharmawangsa pada hari ini, Rabu 8 Mei 2013, Didiet sedikit
membocorkan desain gaun yang akan dikenakan Maudy di Cannes Film
Festival.
Tetap mempertahankan konsep klasik yang cantik dan
elegan, Didiet memilih warna oranye untuk gaunnya. "Warna-warna sunset
itu sangat bagus ya, untuk kulitnya mbak Maudy," ujar Didiet.
Karena
tema yang akan dibawa oleh Maudy ke Cannes tahun ini adalah tenun dan
sunset, maka gaun rancangan Didiet nanti akan menggunakan kain tenun
sutra dari Makasar. Kain tersebut dipadukan dengan sifon lembut untuk
bagian bawahnya. Siluetnya, menurut Didiet, feminin dan ramping.
Dalam
merancang gaun, Didiet tak terlalu kesulitan. Gaun pun selesai dalam
waktu dua minggu dan konsultasi dengan Maudy hanya dilakukan melalui
e-mail.
"Aku menganggap ini sebagai challenge ya. Aku sama mbak Maudy, ketemunya bener-bener cuma lewat email aja. Approval model juga lewat email," ujarnya.
Pada
19 Mei mendatang, Maudy akan melenggang di karpet merah Cannes Film
Festival 2013. Ia akan menjalani rangkaian acara festival film bergengsi
itu sebagai utusan dari L'Oreal Indonesia. Lini kosmetik ini merupakan
salah satu sponsor Cannes Film Festival.
Kain Negeri Beraura Modern Persembahan IPMI
Kain-kain etnik Indonesia disulap jadi busana bergaya kekinian tanpa kehilangan unsur etniknya. Peragaan yang digelar di Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading Senin malam kemarin, dibuka dengan koleksi busana dari kain ikat Bali karya desainer Liliana Lim. Desainer yang memulai debut karirnya pada 1994 ini mengambil konsep drapery yang dihias dengan batu alam dan payet yang menghiasi tiga koleksinya tadi malam.
Sementara, Tri Handoko, menggunakan sarung untuk koleksi busananya yang dipadu-padankan dengan jins. Berbeda dengan Tri, Era Soekamto menampilkan koleksi busana dengan konsep drapery yang bergaya lady look. Ia menggunakan kain Berasan (manggar) dari Bojonegoro.
Koleksi dari Denny Wirawan juga tak kalah menarik. Ia menyulap kain songket dari Palembang yang didominasi dengan warna tanah menjadi jaket. Tak hanya itu, songket di tangan Denny bisa bertransformasi jadi busana pesta yang terlihat glamor.
Didi Budiardjo hadir dengan koleksi yang menggunakan kain Lunggi Sambas untuk tiga koleksinya. Dengan detail motif bunga teratai berwarna perak, busana terlihat sangat manis.
Sedangkan, Barli Asmara memamerkan busana ready to wear. Tapi ia menampilkan dengan istimewa berdetail bordir khas Dayak. Carmanita desainer yang terkenal dengan ciri khas gaya etniknya ini mempersembahkan kain batik sari pada tiga koleksi busananya.
Tak ketinggalan kain batik Cirebon tampil di panggung catwalk. Yongki Budisutisna mengubahnya jadi gaun lebar nan unik. Sementara, desainer Kanaya Tabitha memanfaatkan kain Tapis asal Tenggarong dalam karyanya. Tidak mudah mendesain kain yang memiliki serat yang cenderung kasar ini.
Karena itu, Kanaya memilih membentuknya dengan model sederhana, yaitu menjadi little black dress. Tidak kalah cantik, Tuty Cholid mengolah kain tradisional jumputan Sasirangan asal Kalimantan Selatan. Koleksi busananya dibuat berlapis-lapis. Bentuk kebaya dan baju kurung turut menginspirasi koleksinya yang diadaptasi ke busana modern.
Ketahui Langkah Tepat Merias Wajah
Dewasa ini make-up sudah menjadi kebutuhan setiap wanita. Selain dapat mempercantik wajah, make-up juga dapat menutup kekurangan yang dimiliki wajah dan mampu meningkatkan percaya diri.
Setelah selesai mempercantik mata, langkah berikutnya adalah mengaplikasikan foundation atau base magic pada bagian wajah lainnya. Kemudian lanjutkan dengan pengaplikasian bedak, blush on, pinsil alis, dan lipstik.
Bertubuh Mungil, Ini Jurus Tampil Semampai
Bagi pemilik tubuh mungil, mungkin Anda sering mengalami kesulitan
dalam berbusana. Kecelakaan yang paling umum terjadi: penampilan justru
seperti anak-anak atau malah tampak mengenakan pakaian yang kebesaran.
http://life.viva.co.id/news/read/413119-bertubuh-mungil--ini-jurus-tampil-semampai
Cerita di Balik Kelahiran Maskara
Maskara memang identik dengan perempuan. Alat kosmetik ini mampu
meningkatkan kepercayaan diri wanita. Bersaing ketat dengan lipstik yang
bisa mengubah penampilan secara kilat.
http://life.viva.co.id/news/read/413346-cerita-di-balik-kelahiran-maskara
Kain Tenun Disulap Jadi Busana Bergaya Punk hingga Tionghoa
Kain tenun Garut warna pastel digunakan Sebastian Gunawan. Ia membuatnya menjadi gaun feminim dengan menambahkan detail lace, brokat, dan organza. Aura elegan memancar dari perpaduan warna pastel dengan hijau, gold, dan burgundy. Siluet gaun terlihat bertambah manis dengan detail drapery.
Terinspirasi dari origami dan gaya punk, Ari Seputra mengolah tenun dari Lombok. Ia menyulapnya jadi bergaya punk dan gothic. Dalam peragaan yang digelar di Hotel Haris Kelapa Gading, Rabu malam 15 Mei kemarin, Ari memadukan kain tersebut dengan bahan kulit dan aksen stud.
Priyo Oktaviano melalui label Spous memamerkan koleksi bergaya etnik nan seksi. Ia menggunakan kain tenun endek dari Bali bermotif geometris. Ada enam busana wanita dan tiga busana pria pada koleksinya tadi malam.
Kesan dramatis menonjol lewat koleksinya semalam yang didominasi warna hitam dengan sentuhan abu-abu. Sebagian besar berupa jaket dan celana panjang. Tapi, Priyo juga menghadirkan gaun maxi hitam yang diberi taburan payet, sehingga elegan.
Denny Wirawan menghadirkan koleksi busana yang tidak kalah menarik. Terinspirasi dari busana bangsa Tibet di pegunungan Himalaya, Denny berhasil mengangkat tema tersebut lewat kain tenun Buton dan Sobi Tolaki dengan nuansa warna yang cerah dari Sulawesi Tenggara.
Ia memamerkan delapan busana yang terdiri atas variasi jaket panjang dan celana pendek. Karyanya dihiasi dengan bordir bunga yang dipadukan dengan rok pensil dan lipit. Beberapa koleksi juga diberikan ornamen bulu yang menawan.
Sebagai penutup, Didi Budiardjo memamerkan koleksi busana yang menggunakan kain lungi dari daerah Sambas. Didi memamerkan sembilan baju yang terbagi dalam tiga konsep. Pertama, bergaya Tionghoa dengan siluet baju kurung yang panjang dan lurus.
Mitos Seputar Kanker
Kanker merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian dalam tahap tertentu. Meski begitu,
bukan berarti penyakit kanker tidak dapat disembuhkan. Biasanya,
kematian akibat kanker bukan hanya disebabkan oleh kanker itu sendiri,
melainkan pengetahuan masyarakat mengenai pengobatan kanker dan
mitos-mitos seputar kanker yang masih dipercaya hingga kini. Berikut mitos-mitos seputar kanker, seperti dikutip Everyday Health
Mitos: Kanker itu menular.





