Hai, My Future Husband

Hai kamu, seseorang yang pernah mengaku menjadi secret admirer ku . Mengingat kamu, seperti mengingat potongan2 masa lalu, yang ternyata tanpa sadar, selalu ada kamu di setiap bagiannya. Meski hanya untuk satu atau dua menit. Mungkin hanya sekira nya satu jam jika lebih lama. Tapi kamu ada.

Entah untuk sekedar menyapa di sosial media, atau cerita tentang binatang peliharaanku. Masih ingat tidak bagaimana kamu memberiku banyak saran untuk merawat kura2? Atau menemaniku bercerita saat aku kesulitan tidur, meski saat itu kita sama-sama sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Dari dulu, kamu selalu jadi sahabat yang luar biasa. Setelah sama-sama melepas seragam putih abu-abu dan menjalani kehidupan masing-masing. Kita hanya bertemu di sosial media. 6 tahun tanpa tatap muka. Kita hanya teman satu sekolah di SMA yang masih menjalin komunikasi dengan baik. Jika saat itu aku tidak merasakan patah hati yang teramat pedih, mungkin saja, saat ini pun kita hanya sekedar teman masa sekolah yang menjalin hubungan baik. Terkadang aku ingin berterima kasih kepada dia yang telah memberi rasa sakit itu, karena tanpa sadar, berkat dia Tuhan memberiku petunjuk untuk kembali bertemu denganmu. Karena tanpa sadar, berkat dia aku bertemu dengan kamu, sumber kebahagiaanku yang tersembunyi.

Ah ya, aku tidak akan lupa, kalimat per kalimat yang kamu tulis di surat cinta pertamamu. "Secret Admirer" begitu kamu menyebut perasaanmu kepadaku dulu. Kini, secret admirer ku akan menjadi mantan kekasih dalam 6 hari lagi. Mantan kekasih yang akan menjelma menjadi Imam di kehidupan baruku.

Hai kamu, yang pernah mengaku jadi pengagum rahasiaku. Aku paham betul bahwa kisah kita tidak lepas dari berbagai konflik. Yang terkadang, serasa terlalu drama hingga mengingatnya kerap membuatku tertawa. Tapi aku tau, itu adalah bagian dari proses. Proses pendewasaan. Proses meyakinkan diri masing-masing. Tau ngga? Kejadian ala sinetron di tempat makan favoritku yang melibatkan seseorang di masa lalumu itu, jadi salah satu pertimbanganku memilihmu hingga kini. Aku tidak akan pernah lupa kejadian konyol nan ajaib itu..

Kini di detik-detik janji yang akan terucap nanti, aku hanya berharap bahwa kamu adalah benar pria yang dipilih Tuhan untuk mendampingiku. Seorang pria yang dewasa, yang menyayangiku dengan tulus, yang menghargai dan memperlakukanku dengan sangat baik, yang memanggil namaku dengan  lembut, dan senantiasa bertutur halus saat kedua matamu menatap teduh di kedalaman mataku.

Saat pertama kali jatuh cinta padamu, aku berharap kamu adalah yang terakhir.  Bukan lagi seseorang yang hanya hadir kemudian pergi. Sebab bagiku, masa itu sudah terlalu lama aku jalani. Taukah kamu? Bahwa bahagiaku tak terhingga saat aku mendengar untuk pertama kalinya, tentang rencanamu membawaku bersama mimpi dan kehidupanmu di masa depan.

Hai nduut, aku akan selalu berusaha untuk menyayangi kamu dengan kedewasaanku, dengan sepenuh-penuhnya pengertianku.  Aku tidak akan segan untuk selalu mengkompromikan segalanya berdua, dengan kepala dingin, dengan hati yang luas, dengan pikiran terbuka, dan dengan kedewasaan kita.

Aku tidak bisa janji, tapi setidaknya aku akan berusaha untuk tidak memperbesar setiap masalah yang akan kita temui nanti. karena aku tahu, masa depan kita tidak pantas kandas hanya karena ego dan gengsi semata.

Aku ingin membuat kehadiranku di setiap rencana masa depanmu hadir untuk melengkapi kehidupanmu, dan kamu melengkapi aku.
Bukankah ini sejatinya cinta? Saling melengkapi, bukan menghakimi?

Kita sudah memulainya dengan baik. Harapannya, di akhir nanti kita juga bisa menjadi lebih baik. Andai bisa, sekiranya pantaskah aku berharap agar kita tidak pernah berakhir?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untuk Mama dan Papa.

Mama, Papa, tidak kurang dari 19 hari lagi, aku, anak perempuanmu akan mulai menapaki hidup barunya bersama seorang pria pilihanku.

Doakan aku ma, pa, semoga kebahagiaan selalu mengiringi langkahku dan belahan jiwaku.

Walaupun aku akan segera meninggalkan rumah, tapi tenang saja, aku selamanya tetap anak mama dan papa.
Ah, tapi ini bukan pertama kalinya aku meninggalkan rumah, bukan? Anakmu ini sudah memutuskan untuk tinggal jauh darimu sejak usiaku masih belasan tahun. Tapi, ini pertama kalinya aku keluar dari rumah, bersama seseorang yang menawarkan kehidupan yang sama sekali baru.

Mama, papa, aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah memberikan masa kecil yang sempurna dan mendampingiku hingga tumbuh menjadi wanita dewasa.

Mama adalah malaikat, ibu peri  yang diberi kepercayaan dari Tuhan untuk menjagaku.
Menjagaku sejak ragaku masih berwujud janin dan bersemayam di dalam rahimmu.
Mama pasti ingat betapa cengeng dan rewelnya aku saat pertama kali melihat dunia. Membangunkanmu tiap tengah malam hingga pagi buta, membuat kantung matamu bergelayut dan tampak lelah. Padahal, masih banyak kegiatan yang harus kau lakukan di pagi hari.

Ma, masih ingatkah saat pertama kali kau mengantarkanku ke sebuah tempat bernama taman kanak-kanak? Aku tidak akan lupa bagaimana mama tertawa setiap kali menceritakan hal konyol yang dilakukan diriku saat itu.

Mama masih ingat tidak, bagaimana anakmu yang tidak mudah bergaul ini kerap dikerjai dan di bully anak2 lain? Ah, apa mama ingat saat aku di sekolah dasar? Saat hampir seluruh teman satu kelas memusuhiku karena sesuatu yang sepele? Ingatkah mama bagaimana mama membelaku ketika itu?

Ma, anakmu ini pasti teramat manja. Hingga kerap membuat mama kesal. Karena setiap kegiatan, aku selalu merengek minta ditemani. Tapi tidak peduli sesibuk apapun mama, sebanyak apapun pekerjaan rumah tangga yang harus di selesaikan, mama pasti meluangkan waktu menemaniku.

Mama, dirimu adalah teladan bagi hidupku. Aku yakin, diriku yang sekarang pasti banyak sekali yang mirip denganmu. Mama selalu memberikan perlindungan dan mencukupi segala yang aku butuhkan.

Kini, untuk menjadi seorang istri, untuk belajar bagaimana melayani calon suamiku kelak, aku belajar banyak dal dari mama. Nantinya, akupun harus belajar bagaimana merawat, memberi kasih sayang, dan memenuhi setiap kebutuhan anak-anakku.

Mama, hubungan kita memang tidak selamanya hangat, ada kalanya aku tidak menyetujui keputusan yang kau buat.  Tetapi aku selalu tahu bahwa rasa sayang mama tidak pernah berkesudahan.

Aku tahu bahwa sikapku secara tak sengaja sering kali menggoreskan luka di hati mama. Aku minta maaf ma. Sekali lagi, maafkan aku ya ma, jika aku pernah membangkang dan membuat hati mama sedikit berlubang.

Saat pertama kalinya aku menceritakan seorang pria pada mama, usiaku masih teramat muda. Aku paham betapa mama banyak merasa khawatir. Mama selalu risau dengan diselingi cemas yang tak berkesudahan. Bukan tanpa alasan, mama menganggap pergaulan anak zaman sekarang membahayakan. Mama tidak ingin aku terjerumus ke hal yang bukan-bukan yang tak kusadari bisa merusak hidupku di masa depan.

Sekarang mama tidak perlu khawatir lagi, lelaki pilihanku insha Allah sanggup menggenapiku. Dia juga berbeda dari jejeran mantan yang pernah menjadi bagian dari kisah cintaku. Dia bertanggung jawab dan mampu menjadi suami idaman. Percayalah ma, aku bahagia bersamanya. Dan, bukankah mama tidak perlu lagi mengkhawatirkan masa depanku serta melontarkan pertanyaan, “Kapan menikah?” yang tidak pernah alpa mama dengungkan di telingaku sejak kakakku, anak pertama mu menikah.

Ke manapun aku melangkah, aku tidak akan pernah lupa rumah. Mama adalah rumahku dan aku selalu tau jalan pulang.

Hai pa, maaf aku terlalu banyak bicara tentang mama. Tentu aku tau, aku yang sekarang tidak lepas dari dirimu. Pa, meski kita dulu tidak begitu dekat. Meski aku kerap iri dengan teman-teman yang selalu bisa tertawa, berbagi cerita, dan bercanda dengan ayahnya, yang sulit sekali aku lakukan bersamamu, aku tetap menyayangimu.

Dulu, mungkin aku tidak suka dengan sikapmu yang mudah marah, tapi kini aku tau, kau lakukan itu untuk melindungi anak perempuanmu.

Pa, aku tidak akan lupa saat kamu bilang aku amat berbeda dengan kakak ku. Ya pa, aku tau, anak perempuanmu yang paling kecil ini memang paling sulit di atur. Maafkan aku.

Aku paham betul setiap kali papa memasang wajah galak ketika seorang pria datang ke rumah menemuiku. Papa melakukan itu bukan karena tidak suka, aku tau papa pasti mengkhawatirkan aku.

Pa, pria yang akan meminangku dan menggantikan tanggung jawabmu pastilah sudah memohin izinmu. Aku tau, tidak mudah bagimu untuk melepas anak perempuanmu. Apalagi pastilah timbul lebih banyak kecemasan dari sebelumnya.

Pa, dia memang bukan pria istimewa. Dia belum memiliki apapun. Dia bukan siapa-siapa. Tapi harap bukan hanya soal materi yang papa khawatirkan. Aku harap, papa bisa melihat hal lain yang dia tunjukan. Bagaimana dia berjanji untuk bertanggung jawab dan menggantikannu menjagaku.

 Papa, aku paham sekali bahwa air mata adalah sesuatu yang selalu engkau sembunyikan. Kau tidak pernah ingin terlihat lemah. Bahkan di hari-hari terakhirmu untuk melepasku dan memberikanku ke seorang pria lain.

Pa, percayalah meski papa telah menyerahkan diriku sepenuhnya pada pria tersebut. Aku tidak akan menggantikan posisimu sebagai jagoanku. Sebagai super hero ku.

Doakan aku ya ma,pa, semoga aku mampu menjadi seorang istri yang mengayomi serta ibu yang tangguh seperti mama, dan tegas seperti papa.

Dariku,

buah hati kalian.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Quote

Ada satu hobi yang dari dulu selalu bikin gue bersemangat. Mengumpulkan quote. Kenapa? Karena kekuatan kalimat itu luar biasa buat membangkitkan semangat gue. Mungkin juga kamu. Quote atau kutipan bisa muncul kapanpun, bukan cuma ketika kamu sedang menonton film, membaca buku atau ikut seminar yang diadakan oleh para motivator dan orang-orang sukses, tapi juga saat kamu lagi ngobrol sama orang-orang di sekeliling kamu. Dia mungkin memang bukan siapa-siapa, tapi semua orang bisa jadi bijak dan pintar di saat-saat tertentu. Percaya deh.

Dulu, mantan bos gue namanya Urgyen Rinchen Sim pengusaha yang juga motivator dan penulis buku seri The Server Leadership, pernah bilang bahwa kita bisa belajar dari semua orang tanpa terkecuali. Jadi telinga dan mata kamu itu punya andil jauh lebih besar dibandingkan mulut ketika kamu menyerap sesuatu untuk memberi makan otak kamu.

Seperti hari ini, hasil ngobrol sama om Budi, produser di Biro Makassar. Dia cerita tentang bagaimana dia saat pertama kali jadi wartawan. Di sela-sela cerita itu, dia bilang "Percayalah da, lelah kamu sekarang ini akan terbayar suatu saat nanti. Jangan mengeluh". Sepotong kalimat yang hari ini mampu membuat gue kembali merasa malu karena tadi pagi sempat berpikir bahwa hari ini maleeeees banget mau ke kantor. Hahaha.

Tapi kalimat itu juga kembali mengingatkan gue bahwa untuk bisa sampai di tempat ini, gue memperjuangkan banyak hal. Bohongin papa soal test masuk kuliah, ditolak di sana-sini, diterima kerja di posisi yang sebenarnya ngga gue inginkan. Tapi gue percaya bahwa kamu bisa dapatkan apa yang kamu mau kalau kamu berusaha.

you can have, do or be anything you want!!!

Dulu ada satu sahabat yang juga pernah bilang sama gue ketika sedang maraknya buku-buku motivasi yang menceritakan perjuangan orang-orang sukses. Seperti 9 Summers 10 Autumns, Mimpi Sejuta Dollar nya Merry Riana dan lain-lain. Sahabat gue ini bilang,

"Gue pengen sih bikin buku seperti itu. Tapi memberikan motivasi ke banyak orang itu kan ngga harus selalu melalui kisah-kisah sedih. Karena saat lo menulis cerita hidup lo sampai akhirnya lo sukses, emang cuma sampai situ aja kesuksesan lo? Menurut gue sih, jadi segini aja nih suksesnya lo?"

Ada sedikit kebencian ya dari kalimatnya dengan buku-buku itu. Tapi gue rasa para penulis itu ngga mungkin menulis buku lalu berpikir bahwa suksesnya mereka hanya akan sampai sana. Saat Merry Riana berhasil mendapatkan satu juta dollar, gue yakin setelah itu dia kembali membuat mimpi untuk dicapai. Membuat buku, bisa saja jadi salah satu mimpinya. Gue belum pernah ngobrol sih sama Merry Riana. Cuma ketemu dan say hai aja, itu pun saat gue masih kerja sama pak Sim. Entah dia ingat gue ata ngga. Tapi gue percaya bahwa di dirinya masih ada mimpi-mimpi yang kini sedang ia usahakan untuk dicapai.

Begitupun dengan penulis 9 Summers 10 Autumns, Iwan Setyawan. Gue pernah ketemu dan dapat kesempatan untuk ngobrol sama dia. Dia adalah orang yang luar biasa cerdas. Ngga mudah loh meninggalkan kehidupan mewah di Amerika dengan jabatan sebagai Direktur di suatu perusahaan ternama, untuk kembali ke Indonesia dan menjalankan kehidupan yang tentu saja berbeda.

Dia pernah bilang sama gue ketika ingin membuat buku. Alasannya sederhana, dia ngga punya album keluarga. Dia hanya ingin menceritakan kepada keponakan-keponakannya bahwa Om mereka yang saat ini mereka kenal pernah menjadi direktur di Amerika, punya perusahaan, penulis dan sukses, dulu kehidupannya berbeda 180 derajat. Dulu Om mereka yang saat ini mereka lihat sangat sukses dan hebat, harus tidur satu kamar kecil dengan 7 saudara lainnya. (Bener 7 kan ya mas Iwan? kali aja kamu baca. HHihi..) Sebelum akhirnya sukses, mimpinya Iwan cuma satu. Pingin punya kamar sendiri. Yang rasanya sulit dia dapatkan karena Ayahnya hanyalah supir angkot.

Dia pernah bilang sama gue, "Kalau kamu mau sukses, jangan cuma kerjakan pekerjaan yang sesuai dengan job desk kamu. Ketika atasan memberikan kamu tugas A, B, C. Kerjakanlah A, B, C, D, E"

Ya, Iwan Setyawan membuat buku hanya untuk menggantikan album foto keluarga yang dia ngga punya. Jadi, gue agak kurang setuju sih sama komentar sahabat gue itu. Maaf ya beybih. Karena sekali lagi, dari kisah-kisah mereka itu, gue bisa mendapatkan kutipan kalimat yang hingga saat ini selalu mampu membangkitkan gairah.

Dan saat lagi menulis ini, gue sambil ngobrol sama salah satu kontri di tvOne yang sebentar lagi mau menikah. Lagi kasmaran banget doi. Entah kalau kamu, tapi mendengar apa yang dibicarakannya ada satu kata yang menggambarkan perasaan bahagianya menjelang pernikahan. Kalimat ini sepertinya juga bagus buat disimpan dan gue ingat suatu hari nanti.

"Kalau mau nikah itu, Da, saat sudah melewati masa lamaran, seserahan, itu rasanya bahagia tapi juga takut. Pasti muncul rasa ragu, tapi intinya satu, percaya".

Ya, menjelang hari pernikahan kan memang cobaannya banyak banget. Gue inget, saat kakak gue sedang mempersiapkan pernikahannya dulu. Ada saja cobaannya, ngga akur sama mama, ribut terus sama calon suaminya. Sampai beberapa hari menjelang hari H, dia sempat bilang sama mama kalau sepertinya dia ga jadi menikah. Saat itu, mama cuma bilang, "Menikah itu bukan sesuatu yang bisa dimainkan. Sholat dan berdoa saja. Kalau memang Allah mengizinkan semua akan lancar, tapi kalau ngga. Jika memang batal ya pasti akan batal." Tapi buktinya kini dia memiliki keluarga yang bahagia dengan anak perempuan yang lucu dan ngemesin banget kayak aunty nya.. hhihi..





Ngga nyambung yah tulisannya? Gapapa ya. cewek emang gitu sering out off topic. Apalagi kalau lagi dapet.. :p





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hello Makassar again

Hari ini gue mau lanjut cerita mengenai kegiatan gue di Makassar. Kota yang dulunya dikenal dengan nama Ujung Pandang dan katanya kota yang mayoritas penduduknya memiliki watak cukup keras. Itu sebabnya Makassar seringkali rusuh setiap ada aksi demonstrasi. Gitu sih katanya.....

Tapi gue ngga mau cerita mengenai itu, gue hanya ingin berbagi penngalaman selama ditugaskan disini oleh kantor tercinta. Terakhir, gue cerita kalau gue udah ke pantai losari. Pantai yang memiliki panorama sunset yang cantik banget, tapi jangan berharap lo akan menemukan pasir putih dan ombak yang akan menyentuh jari-jari kaki lo saat kesini. Karena itu semua, NGGA ADA. Ya, pantai ini memang ngga seperti ekspektasi gue. Tapi bukan berarti Losari itu ngga cantik. Karena dari sana, lo bisa mengunjungi pulau-pulau lain, seperti pulau khayangan, pulau samalona, dan lain-lain. Sayangnya, gue belum dapat kesempatan untuk mengunjungi pulau-pulau itu. Mungkin next time. Oh iya, kalau ke losari jangan lupa juga buat cobain pisang epe. Katanya sih disana ada otak-otak yang juga enak banget tapi gue belum nemu tempatnya. Dan sekarang kita lanjutkan agenda gue di kota Makassar.

19 April 2015
Hari ini ka nada ngga bisa lanjut temenin gue buat jalan-jalan. Dan karena gue ngga mau menyia-nyiakan hari libur gue, gue memutuskan untuk menyewa tukang ojek untuk menemani gue jalan-jalan di Makassar. Namanya pak Alam. Sayangnya sebagai tukang ojek dan orang asli Makassar pak Alam ini agak payah soal jalan, jadilah gue memutuskan untuk pergi ke satu tempat aja, yaitu Fort Rotterdam. Salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa yang pernah berjaya sekitar abad ke-17. Konon katanya, kesultanan Gowa ini sebenarnya punya 17 benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Tapi hanya Benteng Fort Rotterdam yang merupakan benteng paling megah dan keasliannya masih terpelihara dengan baik.

Di dalam benteng itu ada museumnya, yang menampilkan berbagai benda-benda bersejarah di Kota Makassar. Ini penampakannya..

Ini perahu yang biasa digunakan oleh para nelayan di Makassar. Lupa namanya apa.. :D

Ini Tau Tau

Patung di atas itu namanya Tau Tau. Jenis patung berbentuk manusia yang dibuat dari kayu atau bambu. Kenapa dinamakan Tau Tau? Karena kata Tau dalam bahasa Toraja artinya Manusia. Jadi, Tau Tau adalah pria atau patung berbentuk manusia. Patung ini biasanya merupakan replika dari orang Toraja yang sudah meninggal dunia, biasanya Tau Tau akan diletakkan di sekitar tempat jenazah di makamkan. Kebiasaan membuat Tau Tau ini sudah ada sejak abad ke 19 dan dipercaya sebagai wakil almarhum yang akan menjaga makan agar tetap selalu hidup. Pembuatan Tau Tau ini cukup mahal, makanya cuma orang-orang tertentu aja yang bisa membuatnya. Bahkan, dulu kalau ingin membuat Tau Tau, keluarga yang ditinggalkan harus memotong 10 ekor babi. 

20 April 2015
Hari ini gue live di Kabar Indonesia Sore tentang pameran seni jalanan. Pameran ini diadakan oleh para seniman yang tergabung dalam komunitas Kasumba. Ada berbagai macam seni yang dipamerkan, mulai dari lukisan, grafiti hingga pembuatan patung. Dan gue dapet kesempatan untuk dilukis juga sama mereka. 

Nih, mirip ga?

21 April 2015
Hari ini adalah hari kartini. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap sekolah terutama SD pasti merayakan hari kartini dengan berbagai lomba. Termasuk juga SD Pertiwi Makassar. Kabar Indonesia Siang, Live dari SD Pertiwi di Hari Kartini tahun ini. Dan kali ini, gue jadi wasitnya ibu-ibu yang mau main bola. 



Setelah Kartinian kami memutuskan untuk makan es pisang ijo. Gue udah sering sih makan es pisang ijo di Jakarta, tapi kali ini nyobain es pisang ijo asli Makassar. Ternyata lebih enak dan porsinya raksasa. 

22-23 April 2015
Sebenarnya 2 hari itu ngga ada kegiatan apapun, tapi gue ngga boleh kemana-mana sama orang-orang kantor. Termasuk pergi sama tukang ojek yang waktu itu gue sewa. Katanya BAHAYA. JAdi ya udah stay cantik aja di biro

24 April 2015
Hari ini juga ngga kemana-mana, cuma ada live paket dari materi yang sudah disediakan oleh biro. 

25 April 2015
Sabtu ini ada acara Golkar di Lapangan Karebosi. Gue sebenarnya libur, tapi diminta masuk. Jadi ya udah aja deh.. Hehehe..

26 April 2015
Hari minggu ini gue dapet kesempatan ke Bili-Bili. Bendungan terbesar yang ada di Sulawesi Selatan. Cuma buat makan doang sih sebenarnya. Di Bili-Bili ini gue baru tau kalau orang Makassar itu makan jagung rebus pakai bumbu garam cabe yang biasa gue pake buat makan rujak. 

27 April 2015
Hari ini juga ngga ada jadwal liputan atau live. Gue diajak sama om Anchu dan om Budi untuk ikut mereka nongkrong-nongkrong cantik sama komandan Brimob. Namanya La Ode. Pak Ode ini lucu, gue ngga ngerti sih mereka bahas apa, cuma ikut ngobrol di sela sela obrolan mereka yang dapat gue pahami. Sisanya ngemil ajah.. 

28 April 2015
Hari ini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif Abraham Samad di periksa di Markas Polda Sulselbar terkait dengan kasus pemalsuan dokumen milik Feriyani Lim. Standby di Mapolda dari jam 9 pagi lalu sekitar pukul 21.00 WITA, pihak Mapolda memutuskan untuk menahan Abraham Samad. Tapi jam 00.15 Dia kembali dibebaskan.

29 April 2015
Hari ini gue Live di Kabar Indonesia Sore tentang perayaan hari tari sedunia. Belajar tari toraja yang ternyata susah. Lalu malamnya makan Sop Konro. Makanan khas tradisi bugis. Bahan dasarnya iga sapi dan biasanya kuahnya itu berwarna hitam karena berasal dari buah kluwak yang memang warnanya hitam. Tapi yang gue makan ini, kuahnya ngga hitam.


30 April 2015
Satu hari menjelang hari buruh, gue live di Apa Kabar Indonesia Pagi mengenai persiapan yang dilakukan para buruh menjelang aksi demonstrasi yang akan mereka laksanakan besok. by the way, markas mereka ini kayak rumah-rumah yang sering dipakai sama penjahat-penjahat yang kalo mau melakukan penculikan di film-film gitu. 

1 Mei 2015
Hari Buruh Sedunia. Sama seperti kota-kota besar lainnya, Di Makassar hari buruh juga diramaikan dengan aksi demonstrasi. Dan Alhamdulillah tidak ada bentrokan sama sekali. Oh iya, hari ini juga tepat 1 tahun gue ada di tvOne. 

2 Mei 2015
Hari ini libur dan istirahat setelah hari yang melelahkan kemarin

3 Mei 2015
Pertandingan Tinju mayweather vs pacquiao hari ini tayang. Teman-teman di kantor sibuk nonton tinju yang gue ngga ngerti cara penilaiannya. Menurut mereka sih yang harusnya menang Pacquiao, tapi juri justru memenangkan Mayweather. Ya udahlah ya, biarin aja. 

Nanti dilanjutin lagi ya, hari ini gue mau jalan-jalan dulu... Bye..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hello Haters

Pernah bayangkan ngga, bagaimana hidup kamu jika selalu diliputi dengan rasa benci kepada seseorang? Pasti ngga nyaman. Tapi sadar atau tidak sadar, ternyata dalam hidup kita akan ada seseorang yang datang hanya untuk sekedar mendaftarkan diri menjadi musuh. Dia ngga kenal kamu, ngga pernah tau tentang kehidupan kamu, tapi dia benci kamu. Sampai segala sesuatu tentang kamu selalu salah dimatanya dan ngga akan pernah ada sesuatu yang benar dari diri kamu.

Daaan... ngga usah munafik, kamu juga pernah kan jadi haters buat seseorang? Entah mantannya pacar atau mantan pacar atau malah pacarnya mantan, apa sih gue. hahaha...

Gue pernah, jadi haters itu ngga nyaman banget. Sangat-sangat ngga nyaman. Karena kamu cuma akan diliputi sama rasa benci yang ya udah, ganggu banget. Dan kalau kamu sadar, dibenci sama seseorang itu juga ngga enak banget loh.

Gue mau curhat sedikit. Jadi hubungan gue sama pacar yang sekarang ini sebenarnya diawali sama kejadian yang kurang menyenangkan. Mantannya tiba-tiba muncul dan marah-marah ngga jelas. Sejak kejadian itu, gue sering dapet teror yang ganggu nya luar biasa. Mulai dari dia tiba-tiba nge line gue dan ngata-ngatain. Lalu telepon yang ga jelas. Puncaknya saat tiba-tiba gue menerima foto-foto pacar gue sama mantannya lewat whatsapp. Entah siapa yang kirim. Sebagai cewe, mendapat perlakuan seperti itu, kamu juga pasti curiga kan? Dari situ, gue mulai cari tau dan kepo sama mantannya pacar gue. Sebut saja namanya "Em".

Gue mulai cari tau dari Instagramnya. Cuma mau tau, aktivitasnya dan apakah dia memang masih berhubungan sama pacar gue. Please, yang ini ngga usah ditiru. Karena 'klik klik' kepencet like dong... Huaaaaa... maluuuu banget sumpah. Karena merasa udah cukup dan memang ngga ada apa-apa di Instagramnya 'Em', gue menghentikan pencarian gue lewat media sosial itu. (selain karena ada peristiwa 'klik klik' itu). Setelah beberapa saat ngga pernah lagi kepoin dia dan mulai merasa bahwa ngga ada gunanya juga, teror masih terus bermunculan. Gue tiba-tiba dapet telepon dari seseorang yang ngga dikenal cuma buat bilang kalau, harusnya gue hati-hati sama pasangan gue yang sekarang. Karena penasaran, gue kembali kepo. Kali ini lewat facebook nya 'Em'. Dan bener aja, gue menemukan foto-foto dia sama pacar gue. Marah? iya. Gue coba tanya ke pacar sekaligus menyelidiki, dan memastikan bahwa itu adalah foto-foto lama yang sengaja 'Em' posting di hari itu. Saat mereka udah putus, dan berdasarkan pengakuan 'Em' ke pacar gue, dia sendiri juga udah punya pacar baru. Aneh ya, ngga habis pikir aja, dia udah punya pacar dan masih posting foto sama mantannya.

Keinginan gue buat stalking sebenernya masih tinggi. Tapi, seperti yang gue bilang di awal, jadi pembenci itu ngga enak. Karena hidup kamu ngga akan tenang. Membenci seseorang itu cuma akan mengganggu pikiran kamu dan mungkin juga hubungan kamu sama pacar, yang seharusnya baik-baik saja. Dan akhirnya, gue memutuskan untuk ngga lagi mau tau sama kehidupan 'Em' dan apapun yang dia lakukan, meskipun dia masih melakukan teror-teror ngga penting.

Sekarang, udah ngga pernah lagi ada telpon yang aneh-aneh, atau foto-foto masa lalu mereka yang tiba-tiba muncul di hp gue. Tapi ternyata, 'Em' ngga berhenti tuh. Sekarang dia lagi hobi banget mention gue di Instagram hanya untuk fitnah dan ngata-ngatain ngga penting. Lucunya, dia ternyata stalking Instagram gue hanya untuk mencari foto gue yang kira-kira mirip sama postingan dia di Instagram. Lalu menuduh gue copy paste. Harus diapain kira-kira orang seperti itu?

Ini yang gue bilang, dibenci sama seseorang itu juga ngga nyaman banget. Karena jujur, gue mulai terganggu sama teror-teror dan mention dia ke instagram gue. Tapi api itu kan ngga boleh dilawan sama api. Dan kamu juga ngga perlu melawan orang gila dengan cara yang gila juga, karena yang ada, kamu juga akan sama-sama jadi gila. Jadi, lawan saja para haters ini dengan senyum.

Anyway, besok-besok adain lomba cari persamaan foto kita sama orang lain seru kali ya? Mungkin 'Em' bisa jadi pemenang.. :p

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hello Makassar

Hai, salam dari kota Makassar.

Ini sudah mulai memasuki minggu ketiga gue ditugaskan di Makassar. Banyak hal menarik yang bisa diceritain disini. Mulai dari teman-teman yang ada di biro sampai penduduknya. 
Saat kantor minta gue untuk BKO ke Makassar, sebenernya agak sedikit takut. Noraknya, karena ngga pernah tinggal lama di kota orang sendirian, gue nangis saat di pesawat. Daripada terus deg degan, gue memutuskan tidur selama perjalanan. 

Saat akhirnya tiba bukannya tenang, gue justru semakin deg degan. Tapi ternyata Makassar tidak semenakutkan yang gue bayangkan. Teman-teman di biro baiknya luar biasa. Gue panggil mereka semua om, berhubung memang usia mereka jauh lebih tua dari gue. Dan wanita di kantor ini cuma ada 2, ka rani dan ka nada. 

Di biro, karyawannya ngga sampai 20 orang. Berbeda banget sama Jakarta. Semua orang disini dituntut untuk bisa multi talent. Saat live pakai SNG, kalau di Jakarta gue bisa berangkat sama 17 orang, di Biro itu paling banyak 8 orang. Drivernya atau kami biasanya menyebutnya dengan pilot, dia ngga cuma bertugas nyetir mobil aja, tapi juga bisa jad FP atau kameramen. Produsernya, kadang-kadang jadi stand upper, dan hari libur pun, ngga jarang mereka terpaksa tetap masuk kalau tiba-tiba ada kejadian besar, atau kantor Jakarta minta live. 

Melihat mereka, kadang-kadang gue malu sendiri karena dulu sering banget ngeluh. Padahal di Jakarta kami semua bekerja sesuai dengan jobdesknya masing-masing. 

Di Makassar ngga terlalu banyak liputan yang dikerjain sama reporter reguler. Kebanyakan yang cari berita ya kontri nya aja. Reporter reguler, biasanya baru akan jalan liputan kalau ada request live atau liputan yang harus buat LOT. Jadi, gue lebih banyak diem di biro dibanding keluar liputan. 

Di biro, ada kucing namanya simon. Dia ini kucing, tapi dinamain simon yang merupakan singkatan "si monyet" sama anak-anak di biro karena perilakunya yang nyebelin. Tapi simon bukan cuma nyebelin, dia juga sombong kalo sama orang baru. 

Dan, ini dia kegiatan gue selama di Makassar.

15 April 
Tiba di Makassar jam 9 malam. Dijemput sama om aco, pilot sekaligus kameramen yang iseng dan baik hati. Awalnya gue agak takut karena ketika jemput dia main bawain koper gue, ngga taunya ada tulisan tvOne di jaketnya. Sebelum sampai di biro, kami sempat makan palu basa, makanan khas kota Makassar yang sekilas mirip coto. Bedanya pallu basa dimasak dengan santan kental dan kelapa parut. 



16 April
masih pengenalan sama orang-orang biro. Rifki, reporter yang sebelumnya BKO di sini, pulang hari ini. Dia sempet ajak gue makan kapurung dulu sebelum pulang. Kapurung itu, mirip Papeda. 


17 April 
Liputan pertama gue. Rencana awal adalah liputan rumah pohon. Tapi saat mau berangkat, ada kabar bahwa pesawat Batik Air dapat ancaman bom sampai harus mendarat darurat di Bandara SUltan Hasanudin Makassar. Jadilah, kami live di Bandara. Ini live pertama gue di Makassar. Dan liputan pertama juga soal teror. 

18 April
Berhubung hari sebelumnya belum sempat ke Rumah pohon, jadi hari ini kami akhirnya ke rumah pohon. Rumah pohon ini bukan tempat wisata, tapi rumah tinggal untuk seorang ibu bernama Daeng Norma. Dia terpaksa harus tinggal di rumah phon karena rumah yang dulu dia tempati bersama suami dan anak-anaknya, kini menjadi milik menantu dan anak pertamanya. 


Sorenya, gue dapet kesempatan untuk jalan-jalan di Makassar. Kunjungan pertama adalah Masjid Terapung. Masjid ini berada di bibir pantai Losari. Nama masjidnya sebenarnya Masjid Amirul Mukminin, kenapa disebut terapung? Karena saat air laut pasang, Masjidnya akan terlihat seolah-olah terapung di atas laut. 


Dan tentunya, gue ke Pantai Losari lalu nyobain pisang epe. Ini enaaak banget sumpah...


Masih banyaaak sebenernya, tapi kerja dulu yah.. hhihi... bye..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dear coco

Dear coco
Entah harus mulai dari mana. Saat ingin menuliskan kisah tentang kita, aku tak pernah bisa berhenti tertawa atau sekedar tersenyum. Kita itu dibangun dari sebuah cerita yang berbeda. 8 orang yang awalnya tidak saling peduli. Sebagian malah bermusuhan. Menyatu karena terlalu sering berada di kelas yang sama dan mengikuti organisasi yang sama. Kita pernah mempermasalahkan hal-hal tidak penting. Cemburu hanya karena teman yang awalnya selalu bersama, kini justru lebih sering bersama yang lain. Padahal saat itu kita hanya belum sadar, bahwa pada dasarnya dengan siapapun dia, kita tetap menjadi kita. Tetap bersama-sama. Jadi mari mengenang kita bersamaku. Inilah kalian. Inilah coco.



Sovi
Gadis mungil yang kini berhijab. Kamu selalu jadi orang yang paling bersahabat, meski sebenarnya cukup sensitif dan kritis. Selalu jadi tempat untuk bercerita, meski terkadang saran yang diberikan hanya kamu lakukan untuk membuat kita tertawa bersama. Kamu yang kini jauh lebih dewasa, meski masih saja tidak pintar mengelola keuangan. Kamu yang masih saja perasa, tapi selalu jadi orang yang kucari saat ingin bercerita. Kamu yang masih saja kesal saat kita tidak bisa berkumpul lebih lengkap. Terima kasih sudah menjadi bagian dari kami.



Ida
ingat kata 'mistik'? Sebutan untuk mayestik yang cuma kamu yang punya. Nama ongpet buat sebutan keong dan ngepet, (meski sampai sekarang aku ga ngerti sejak kapan keong bisa ngepet) yang kita berikan karena kamu yang seringkali lambat dalam banyak hal. Tapi hanya kamu yang tak pernah mempermasalahkan setiap permusuhan, setiap kerenggangan, karena bagimu sahabat tetaplah sahabat.



putri
Hey Mrs call. Gadis yang hampir tak pernah bisa lepas dari ponselnya ini adalah sahabat paling melankolis yang pernah kupunya. Bercerita tentang kamu, tak pernah lepas dari para pria yang pernah dekat dan kerap membuatmu bersedih. Meski katamu hanya sekedar ingin bermain.




Chintya
Kamu memang tidak bersama kami hingga gelar sarjana kami raih, tapi tidak pernah lepas dari hati. Kamu yang masih saja manja, yang masih saja banyak mau saat memesan makanan, yang masih saja senang begadang. Ingat kita pernah bersitegang sebelum akhirnya berteman? Pertemuan itu selalu bisa jadi cerita.



Agil
Hello beyb, rasanya aku mulai sadar kalau kamu itu bukan hanya dewasa dalam segi usia, tapi juga sikap dan kata-kata. Ingat janji kita untuk membangun production house bersama coco? Dan berlibur keliling eropa berdelapan? Cita-cita itu harus bisa terwujud ya.



Deni
Imajinasi yang hampir selalu ngaco, percakapan yang hampir tidak pernah serius, bahkan saat saling bercerita tentang kehidupan masing-masing pun, bersama kamu rasanya aku tak perlu terlalu serius, karena kita tak pernah bisa berhenti saling mencela untuk akhirnya tertawa bersama.



Bayu
Kamu tidak pernah banyak bicara, tapi selalu mampu beri kejutan luar biasa. Sikap yang hampir tak pernah bisa kita duga,meski terkadang tampak tidak cocok dengan penampilanmu yang dingin. Kamu sahabat yang menyadarkan aku bahwa orang yang tampak 'cool' sekalipun ternyata bisa juga jadi gila.



Ingatkah kita pernah sama-sama berjanji untuk tetap bersama meski kampus tidak lagi menjadi lokasi yang mampu menyatukan. Meski tempat kita melaksanakan rutinitas mulai berbeda. Dan kita pun bisa mulai berkata, "saat ini kita tau, mana diantara kita yang masih peduli dengan coco dan yang tidak".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS